Cerita Fabel "jerapah yang sombong"

                   Jerapah yang sombong 


  Pagi hari yang cerah di hutan rambutan. Hiduplah dua sahabat bernama momo si kelinci dan Ruby si jerapah yang tinggi. Suatu hari di hutan rambutan hewan mengadakan perlombaan yang menyenangkan. Para hewan di Hutan rambutan sangat senang dan berantusias mengikuti berbagai macam perlombaan.

  Momo dan Ruby juga sangat antusias mengikuti perlombaan tersebut. Ada berbagai perlombaan diantaranya ada lomba memetik buah dan lomba memanen sayuran. Momo dan Ruby mengikuti kedua perlombaan tersebut.

   "Hei Ruby, apakah kita akan menang?", tanya Momo yang gugup 

    "tentu saja aku sudah menjadi langganan kejuaraan dalam perlombaan di hutan rambutan ini!!", jawab Ruby dengan sombong.

    Momo semakin tidak percaya diri dengan kemampuannya. Momo takut dia tidak akan menang.

    Sudah waktunya perlombaan di mulai, lomba pertama adalah memetik buah dari pohon. Ruby adalah jerapah yang tinggi dan dia juga bisa mengambil buah dengan mudah di pohon. Momo yang bertubuh kecil dan tidak bisa mengumpulkan pohon mulai putus asa dan takut dia akan gagal. 

    “Baik lomba akan segera dimulai, para peserta mohon mempersiapkan diri!!”, pengumuman dari panitia lomba.

    “Akhirnya di mulai, aku sudah tidak sabar lagi untuk memenangkan perlombaan ini hahaha!!”, ucap Lulu si monyet.

    "Hei Lulu jangan sombong dulu, kamu pasti kalah Dengan ku. Lihat belalai ku yang panjang ini. Aku pasti menang hahaha", saut Gon si gajah putih.

     "Momo ada apa denganmu? Sepertinya kamu tidak baik-baik saja,," tanya ana si tupai.

     "A,,,aku baik,,,,baik saja, hanya sedikit gugup!", jawab Momo dengan terbata-bata.

     "seandainya Momo?, sepertinya kamu takut akan kalah di balapan ini. Tenang saja sahabat mu si jerapah yang tinggi ini akan memenangkannya untuk mu! merekomendasikan kamu pergi dan menonton di bangku penonton saja!!", ucap Ruby dengan sombong.

    "Ruby bagaimana kamu bisa mengatakannya pada Momo!", tegas Gon.

     "Benar, Momo sedang gelisah. Kita sebagai teman harus menyemangatinya. Bukankah kamu sahabat Momo, seharusnya kamu menyemangati Momo!", ujar ana.

    "Yah,, aku memang sahabat Momo tapi sekarang tidak!!", jawab Ruby.

     "Ruby apa yang kau katakan, ingat kita sahabat dari kecil. Kenapa kamu berkata seperti itu?", tanya Momo dengan mata yang berkaca-kaca.

     "Itu dulu, sekarang aku tidak ingin bersabar dengan hewan lemah seperti mu. Kamu lemah karena, kamu mudah menyerah. Terlebih lagi aku sudah curiga bahwa kamu tidak bisa memenangkan perlombaan ini, karena kamu tidak bisa merawat pohon!!", jawab jerapah dengan lantang .

     "Hei Ruby, itu terlalu kejam!!", tukas Gon.

      Ruby ternyata sudah tidak menganggap Momo sebagai sahabatnya lagi, karena, Momo tidak bisa memanjat pohon dan Momo mudah menyerah. Mendengar ucapan Ruby yang kejam kepadanya, Momo sedih dan menangis. Dia pergi meninggalkan perlombaan dan bersembunyi di balik pohon sambil menangis.

     Gon,Lulu, dan juga ana, menghampiri Momo untuk menenangkannya serta membujuknya kembali ke perlombaan. Tetapi mereka tidak bisa karena Momo terus menangis. Panitia lomba yang mengetahui hal itu, menghampiri Mereka dan menanyakan apa yang terjadi dengan mereka.

    “Anak-anak, lomba sudah mau di mulai!”, ucap pak beruang panitia lomba.

    "Pak beruang, Momo tidak bisa mengikuti lomba, jika Moko tidak ikut kami semua juga tidak ikut lomba memetik buah!", jawab ana.

   “Pak beruang maaf kan Momo hik,,,,,Momo sebenarnya ingin mengikuti lomba itu hik,,,, tapi Momo tidak bisa memetik pohon”, ujar Momo sambil menangis.

   "Memanjat pohon? Jadi itu masalahnya. Perlombaan kali ini memetik buah stroberi, jadi kalian tidak perlu menyalakannya!", ucap pak beruang.

    Mendengar ucapan pak beruang momo kembali bersemangat. Momo mengusap air matanya lalu Moko berterima kasih kepada teman-temannya karena sudah menyemangatinya. 

    "Terimakasih teman-teman kalian sudah menyemangati ku dan tetap bersamaku walaupun aku lemah!", ucap Momo.

     Gon, Ana dan Lulu tersenyum sambil memeluk Momo.

     “Sama-sama, ayok kita kembali ke perlombaan!!”, ucap ana.


       Perlombaan telah mulai kembali, Momo dan teman-temannya sangat bersemangat. Mereka semakin percaya diri dan menyerah.

      "Baik mari kita mulai balapan memetik buah stroberi, apakah semua sudah siapp. Mari kita hitung mundur!!"

      Perlombaan segera dimulai, sementara itu Ruby si jerapah tampak terkejut dengan perlombaan kali ini. Ruby tidak tahu bahwa lomba kali ini memetik buah stroberi. Ruby panik karena perlombaan segera dimulai. Muka dia cemas dan terlihat gugup.

    Disisi lain, Momo dan teman-temannya tampak bersemangat. Mereka sangat antusias mengikuti lomba kali ini. Ruby semakin gugup dan dia memilih pasrah dengan lomba kali ini.

    "Aku tidak tahu bahwa perlombaan kali ini adalah memetik buah stroberi, bagaimana caranya aku memetik buah stroberi tersebut, sedangkan leherku sangat panjang", keluh Ruby.

    Bagi para jerapah tanaman yang pendek tidak bisa menjadi petik, seperti sayuran dan umbi-umbian, juga stroberi. Karena itu yang panjang membuat jerapah kesulitan untuk menggapai sesuatu yang rendah.

    Lomba dimulai,

    "Semuanya ayok kita hitung mundur!!!! 3,,2,,1!!" Sorakan penonton.

    Untuk peserta lomba yang sangat bersemangat, juga Momo dan teman-temannya. Meraka dengan cepat memetik buah stroberi. 

   Keranjang peserta mulai terisi penuh, sedang keranjang Ruby masih kosong. Waktu semakin habis. Sebentar lagi perlombaan selesai dan kita akan melihat siapa pemenangnya. 

   Momo melihat kesulitan Ruby, Momo tampak kasihan pada Ruby. Meskipun Ruby sudah memutuskan hubungan persahabatan mereka, tetapi bagi Momo Rubi masih menjadi sahabatnya.

   Di tengah lomba Momo menghampiri Gon,ana dan juga Lulu. Momo membisikkan sesuatu kepada mereka, sepertinya mereka sedang membuat sebuah rencana.

   "Baik, teman-teman kalian sudah tahu rencananya!", bisik Momo pada teman-temannya.

   Momo dan teman-temannya membawa keranjang penuh stroberi. Mereka berjalan dengan cepat ke tempat Ruby. Apa yang mereka rencanakan?

   Ruby terkejut karena Momo dan teman-temannya tiba-tiba mendekati Ruby. Momo menghampiri Ruby lalu memberikan keranjang stroberinya kepada Ruby, begitu pula dengan Gon, ana dan Lulu.

   Ruby bingung kenapa mereka memberikan keranjang stroberinya kepada Ruby.

   "Ada apa, ke,, kenapa kalian memberikan stroberi kalian kepada ku?", tanya Ruby kepada Momo dan teman-temannya.

   "Karena kita adalah sahabat, jadi kita harus selalu bersama dan saling tolong menolong, disaat susah maupun senang", jawab Momo.

    Ruby menangis dan menyesali perbuatannya. 

    "Maafkan aku teman-teman, aku janji tidak akan mengulangi perbuatan buruk ku kepada kalian,,,hiks,,hiks", ucap Ruby sambil menangis.

    "Dan Momo maafkan aku, aku akan tetap menjadi sahabat mu maafkan aku", ucap Ruby meminta maaf kepada Momo.

    Tema-tema memeluk Ruby dan mereka memaafkan kesalahan Ruby. Mereka pun menjadi teman dan sahabat selamanya.


      Tamatt....


     Amanat: Berbaik hatilah kepada teman-teman dan sahabat mu. Karena merekalah yang akan menemani kalian selalu. Dan jangan bersikap sombong karena kesombongan adalah sikap yang buruk dan merugikan orang lain.




   

Comments

Popular posts from this blog